NON DESTRUCTIVE TEST (NDT)
Pengertian
Non Destruktive Test (NDT) adalah suatu aktivitas pengujian, pemeriksaan dan pengukuran material yang bertujuan memperoleh informasi tentang karakteristik suatu objek yang dituju tanpa merusaknya. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita
gunakan masih aman dan belum melewati damage tolerance. Material pesawat
diusahakan semaksimal mungkin tidak mengalami kegagalan (failure)
selama masa penggunaannya .NDT
dilakukan paling tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir
proses fabrikasi, untuk menentukan suatu komponen dapat diterima setelah
melalui tahap-tahap fabrikasi. NDT ini dijadikan sebagai bagian dari
kendali mutu komponen. Kedua, NDT dilakukan setelah komponen digunakan
dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah menemukan kegagalan
parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya.
Penggunaan NDT
Ada 9 area penggunaan NDT diantaranya :
1. flaw detection and evaluation (mendeteksi dan mengevaluasi cacat)
2. leak detection and evaluation (mendeteksi dan mengevaluasi kebocoran)
3. metrology (pengukuran )
4. location determination and evaluation (penentuan dan evaluasi lokasi )
5. structure and microstructure characterization (karakteristik struktur dan Mikro struktur)
6. estimation of mechanical and physical properties (Memperkirakan sifat fisik dan mekanik)
7. stress (strain) and dynamic response (respon dinamik tegangan-reganagan)
8. signature analysis (analisis gelombang)
9. chemical composition determination (penentuan komposisi kimia)
Metode Penggunaan NDT
1. Visual Inspection
Sering kali metode ini merupakan langkah yang pertama
kali diambil dalam NDT. Metode ini bertujuan menemukan cacat atau retak
permukaan dan korosi. Dalam hal ini tentu saja adalah retak yang dapat
terlihat oleh mata telanjang atau dengan bantuan lensa pembesar ataupun
boroskop.
2. Liquid Penetran Testing
Metode Liquid Penetrant Test merupakan metode NDT yang paling sederhana.
Metode ini digunakan untuk menemukan cacat di permukaan terbuka dari
komponen solid, baik logam maupun non logam, seperti keramik dan plastik
fiber. Melalui metode ini, cacat pada material akan terlihat lebih
jelas. Caranya adalah dengan memberikan cairan berwarna terang pada
permukaan yang diinspeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang
baik dan viskousitas yang rendah agar dapat masuk pada cacat
dipermukaan material. Selanjutnya, penetrant yang tersisa di permukaan
material disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika perbedaan warna
penetrant dengan latar belakang cukup kontras. Seusai inspeksi,
penetrant yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer.
Kelemahan dari metode ini antara lain adalah bahwa metode ini hanya bisa
diterapkan pada permukaan terbuka. Metode ini tidak dapat diterapkan
pada komponen dengan permukaan kasar, berpelapis, atau berpori.
Dengan menggunakan metode ini, cacat permukaan
(surface) dan bawah permukaan (subsurface) suatu komponen dari bahan
ferromagnetik dapat diketahui. Prinsipnya adalah dengan memagnetisasi
bahan yang akan diuji. Adanya cacat yang tegak lurus arah medan magnet
akan menyebabkan kebocoran medan magnet. Kebocoran medan magnet ini
mengindikasikan adanya cacat pada material. Cara yang digunakan untuk
memdeteksi adanya kebocoran medan magnet adalah dengan menaburkan
partikel magnetik dipermukaan. Partikel-partikel tersebuat akan
berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet.
Kelemahannya, metode ini hanya bisa diterapkan untuk
material ferromagnetik. Selain itu, medan magnet yang dibangkitkan harus
tegak lurus atau memotong daerah retak serta diperlukan demagnetisasi
di akhir inspeksi.
4. Ultrasonic Testing
Prinsip yang digunakan adalah prinsip gelombang
suara. Gelombang suara yang dirambatkan pada spesimen uji dan sinyal
yang ditransmisi atau dipantulkan diamati dan interpretasikan. Gelombang
ultrasonic yang digunakan memiliki frekuensi 0.5 – 20 MHz. Gelombang
suara akan terpengaruh jika ada void, retak, atau delaminasi pada
material. Gelombang ultrasinic ini dibnagkitkan oleh tranducer dari
bahan piezoelektri yang dapat menubah energi listrik menjadi energi
getaran mekanik kemudian menjadi energi listrik lagi.
6. Eddy Curent Testing
Inspeksi ini memanfaatkan prinsip elektromagnet.
Prinsipnya, arus listrik dialirkan pada kumparan untuk membangkitkan
medan magnet didalamnya. Jika medan magnet ini dikenakan pada benda
logam yang akan diinspeksi, maka akan terbangkit arus Eddy. Arus Eddy
kemudian menginduksi adanya medan magnet. Medan magnet pada benda akan
berinteraksi dengan medan magnet pada kumparan dan mengubah impedansi
bila ada cacat.
Keterbatasan dari metode ini yaitu hanya dapat
diterapkan pada permukaan yang dapat dijangkau. Selain itu metode ini
juga hanya diterapkan pada bahan logam saja.
Applikasi Penggunaan NDT
- Membantu dalam pengembangan suatu produk
- untuk memilih / mensortir material
- memonitor, memngimprove / mengenadalikanUntuk memonit or, mengimprove/meningkatkan ataumengendalikan proses pembuatan suatu material/komponen.
- Untuk memverifikasi proses yang sesuai telah dilakukan dengan baik seperti perlakuan panas
- Untuk memverifikasi perakitan yang sesuai telah dilakukan
- Untuk memeriksa kerusakan pada saat service/penggunaan
- TidakMengganggu Proses Produksi.
- Waktu Pelaksaan Yang Cepat.
- DapatMencegah Kegagalan Suatu Produksi.
- Biaya Yang RelatifMurah
No comments:
Post a Comment